"Karena itu kami telah merumuskan enam layanan yang dapat diakses secara luas. Akses ini diantaranya wisata ilmiah, kunjungan edukasi, Inkubasi bisnis pertanian dan konsultasi kelayakan usaha pertanian," terang Haris.
Baca Juga: Kementan: 5 Tahun Terakhir Produksi Pajale Meningkat
Haris mengatakan, semua akses meliputi sarana informasi mengenai jenis-jenis tanaman sebagai proses pembelajaran dan pembekalan pada bidang usaha berikut layanan konsultasi secara langsung dengan pakar di bidang teknologi pertanian dan agribisnis.
"Misalnya untuk layanan jasa analisis finansial serta ekonomi dalam prorses membangun usaha bagi wirausahawan muda. Sebab, disisni sudah tumbuh para wirausahawan seperti pengusaha olahan tepung Mocaf, Vinegar air kelapa, Snack bar, Sop Instan, peternakan ayam KUB dan penangkar tanaman buah," papar Haris.
Di sisi lain, lanjut Haris, masyarakat juga bisa mengunjungi dan mengikuti kegiatan riset yang dibagi menjadi 2 tipe. Pertama adalah tipe umum yang bisa diikuti oleh siapa pun baik instansi, pelajar, mahasiswa maupun pribadi. Sedangkan tipe kedua meliputi layanan khusus yang diikuti kalangan tertentu.
Baca Juga: Jawaban Sektor Pertanian Atas Tantangan Di Era Revolusi Industri 4.0