JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada November 2018 mencapai USD14,83 miliar. Realisasi ini mengalami penurunan 6,69% dari bulan Oktober 2018 USD15,80 miliar.
Bila dibandingkan dengan laju ekspor pada November 2017 yang mencapai USD15,33 miliar juga mengalami penurunan 3,28%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah tengah mempersiapkan beberapa insentif untuk mendongkrak ekspor, sehingga, ekspor Indonesia bisa lebih kompetitif dengan negara-negara lain.
"Jadi kita sangat hati-hati mengelola terutama eksternal account kita. Itu tetap sama dimana ekspor masih akan dipacu dari sisi daya kompetisi kita berbagai kebijakan untuk mendukungnya seperti insentif," ujarnya saat ditemui di komplek Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (17/12/2018).
Baca Juga: Ekspor November 2018 USD14,83 Miliar, Turun 6,69%
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebutkan ada beberapa faktor yang menyebabkan ekspor menurun. Salah satunya adalah masih belum pastinya penyelesaian perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat.
"Namun kami juga memahami dinamika globalnya sedang sangat tinggi atau tidak pasti," ucapnya.
Wanita yang kerap disapa Ani itu menyebutkan, adanya ketidakpastian terhadap pernah dagang ini sangat berpengaruh terhadap angka ekspor. Sebab menurutnya, adanya ketidakpastian perang dagang ini membuat Indonesia harus berhati-hati dalam mengekspor.
"Kita terus melihat bahwa faktor ekonomi luar dari sisi ekspor akan menjadi tantangan, dari sisi komoditas kita atau pasar untuk mengekspor harus kita lihat dengan sangat hati-hati," jelasnya.
Khususnya ekspor menuju China yang dalam hal ini cukup banyak juga komoditas Indonesia yang dikirim ke China. Pasalnya, China sendiri menyimpan sejumlah masalah di internal negara mereka termasuk di dalamnya adalah perang dagang dengan Amerika Serikat.
"Karena untuk RRT (China) ekonominya sedang dalam posisi adjustment karena adanya internal mereka sendiri maupun trade war dengan AS," ucap Sri Mulyani.
Baca Juga: Meski Turun 4,47%, Menkeu Soroti Impor Migas
Belum lagi lanjut Sri Mulyani, kondisi perekonomian global juga masih belum stabil. Bahkan beberapa lembaga dunia merevisi target pertumbuhan ekonomi global di tahun ini dan tahun depan.
"Pasar-pasar yang baru, melihat kondisi ekonomi sekarang yang tendensinya melemah kemampuan ekspor akan sangat terbatas," kata Ani
(Dani Jumadil Akhir)