JAKARTA - Pada tahun depan Indonesia akan kembali menggelar pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan presiden (pilpres). Sejumlah analis menilai pesta demokrasi tersebut dapat menjadi stimulus pendorong pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang 2019.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, perhelatan lima tahunan tersebut bisa menjadi sentimen positif terhadap pasar saham di Tanah Air. Namun yang perlu diperhatikan, pemerintah harus mampu menjaga stabilitas politik dan juga keamanan di dalam negeri. “Selama pemerintah mampu menjaga stabilitas politik dan keamanan dalam negeri, maka kelancaran proses pembangunan nasional dapat tercipta,” kata Nafan. Menurutnya, terdapat beberapa sektor saham yang layak diperhatikan di tahun politik ini.
Baca Juga: Belum Punya KTP, Ternyata Sudah Bisa Investasi di Pasar Modal
Dengan adanya pesta demokrasi tersebut, daya beli konsumen akan meningkat, maka saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), menarik untuk dicermati. Sementara itu, saham sektor konstruksi, seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), juga bisa dicermati mengingat realisasi janji pemerintah dalam pembangunan infrastruktur. Sedangkan sektor telekomunikasi, seperti PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), akan menarik lantaran pemilu legislatif dan eksekutifsiap mendorong kenaikan trafik internet karena media sosial akan digunakan secara masif untuk kampanye politik.
Untuk saham sektor perbankan, seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), pun menarik dicermati. Begitu pula saham sektor pertambangan serta agrikultur layak dilirik seiring tren kenaikan harga komoditas dunia. Saham-saham sektor ini yang menarik dicermati, antara lain PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Delta Dunia Makmur (DOID).
Senior Analyst CSA Research Institute, Reza Priyambada menambahkan, setelah digelarnya pemilu pada 17 April 2019 mendatang, pelaku pasar akan menanggapinya secara positif. Pasalnya, hal itu merupakan masa berakhirnya ketidakpastian politik di dalam negeri. Reza menilai, IHSG cenderung bergerak meningkat pada periode awal tahun setelah dirilis laporan keuangan akhir tahun sebelumnya dan kuartal pertama. Pada umumnya, target akhir tahun mayoritas analis sudah tercapai di awal tahun dan sesudahnya IHSG justru bergerak terbatas. Menurutnya, pelaku pasar sudah mulai mengamati kecenderungan ini sehingga pada umumnya IHSG akan lebih aktif di awal tahun depan, khususnya setelah pemilu berakhir.