Mengejar Target Investor Ritel Dua Kali Lipat

Koran SINDO, Jurnalis
Kamis 20 Desember 2018 11:36 WIB
Share :

Namun, jumlah asetnya lebih tinggi dibanding Sumatera sebesar Rp48 triliun atau 2,24% dari total aset. Selanjutnya di wilayah timur, yakni Sulawesi, Maluku, dan Papua, masing-masing memiliki jumlah investor sebesar 3,44% dan 1,14% dari total SID seluruh Indonesia. Di Sulawesi, jumlah aset investornya mencapai Rp4,36 triliun atau 0,20% dan di Maluku serta Papua mencapai Rp1,25 triliun atau hanya 0,06% saja. Secara terpisah, Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Friderica Widyasari memaparkan, per November 2018 jumlah investor yang tercatat di pasar bursa saat ini sekitar 1,6 juta SID, dengan harapan di akhir tahun bisa mencapai 1,65 juta SID. Karena untuk tahun depan jumlah tersebut bisa menembus level 2 juta SID.

Baca Juga: Investor Eropa Minat Investasi di Industri Kapas RI

“Pada dasarnya kita tidak pernah menargetkan, karena itu hasil dari semua pihak. Jadi kita melihat pertumbuhannya sangat cepat dan signifikan, kita bersyukur sekali,” ujarnya. Menurutnya, jika Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan (Bapertarum) dipindah menjadi Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang jumlahnya berkisar 4,5 juta, maka jumlah investor pasar modal berpeluang meningkat lebih dari 6 juta SID. “Dengan perekonomian 2019 yang diprediksi defisitnya lebih rendah dari tahun ini, inflasi yang terkendali, nilai tukar rupiah bisa dikelola dan menciptakan keseimbangan, serta ekspor yang diperhitungkan, maka pertumbuhan ekonomi bisa sesuai dengan harapan dan saya cukup optimistis,” ungkapnya.

Terkait investor asing, Friderica menuturkan, setahun ini masih terjadi net sell . Hanya saja, kemarin setelah ada peralihan transaksi di bursa dari T+3 ke T+2, jumlah investor asing meningkat. “Masuknya luar biasa, per hari transaksi hampir Rp13 triliun. Kalau saya lihat, investor asing itu ibaratnya tidak perlu diajari, mereka akan tahu ke mana uang mereka bisa berkembang optimal. Salah satunya di Indonesia,” katanya. Pengamat pasar modal Teguh Hidayat mengatakan, meski sudah meningkat dalam lima tahun terakhir, tapi jumlah investor pasar modal tidak mencapai 1% dari total jumlah penduduk Indonesia. Bila dibandingkan jumlah investor pasar modal di Indonesia masih kalah dengan Malaysia yang investornya mencapai 12% dari total penduduk.

Sementara itu, jumlah investor di Singapura bisa mencapai 36-40% dari total penduduknya. Dari seluruh total penduduk Indonesia, hanya sekitar 40 juta sampai 50 juta jiwa yang bisa diharapkan untuk bisa berinvestasi di pasar modal. “Kalau 10% dari jumlah tersebut bisa berinvestasi di pasar modal, saya rasa itu sudah sangat bagus,” kata Teguh.

(Heru Febrianto)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya