Sedangkan Fransiska Oei menjabat sebagai Direktur Kepatuhan (Independen), Rahardja Alim hamzah dan Lee Kai Kwong sebagai Direktur. Hingga akhir September 2018, perseroan telah mencatatkan laba bersih konsolidasi (tidak diaudit) sebesar Rp2,6 triliun atau naik sebesar 18% year-on-year.
Menurut Tigor, pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh pendapatan non bunga atau Non-Interest Income (NII) sebesar 23,6% menjadi Rp2,9 triliun. “Dalam situasi perekonomian dan pasar yang masih menantang, CIMB Niaga berhasil menurunkan biaya pencadangan sebesar 26,8% sehingga mampu meningkatkan laba bersih sebesar 18,0% YoY menjadi Rp2,6 triliun,” kata dia.
Adapun total aset mencapai Rp260,6 triliun atau naik sebesar 3,4%. Sementara itu, jumlah kredit yang disalurkan tumbuh 2,2% mencapai Rp182,8 triliun. Tigor menuturkan, dari total penyaluran kredit tersebut, kredit Konsumer tercatat sebesar Rp48,5 triliun (26%), dan kredit Usaha Kecil, dan Menengah (UKM) mencapai Rp36,1 triliun (20%).
Sementara wholesale banking menyumbang proporsi terbesar dari kredit yang disalurkan, dengan kredit Korporasi sebesar Rp66,1 triliun (36%), dan kredit Komersial sebesar Rp32,1 triliun (18%).
(Kunthi Fahmar Sandy)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)