JAKARTA – Harga emas melonjak lebih dari 1% pada perdagangan Kamis 20 Desember 2018. Harga emas naik karena pelemahan dolar dan saham mendorong masuknya penawaran aset safe-haven. Bursa saham AS dan dolar anjlok setelah sikap kebijakan moneter Federal Reserve AS menambah kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Melansir Reuters, Jumat (21/12/2018), harga emas di pasar spot naik 1,6% menjadi USD1.262,84 per ons setelah mencapai USD1.265,28 pada awal sesi, puncaknya sejak 9 Juli.
Baca Juga: Emas Berjangka Turun Usai Dolar AS Perkasa Terhadap Euro
Kekhawatiran tentang pertumbuhan global merembes ke pasar saham menyusul prospek kenaikan suku bunga Fed, karena kekhawatiran resesi meningkat.
Kekhawatiran penutupan pemerintah federal memberikan kontribusi terhadap kegelisahan pasar, sementara Kongres AS mencoba untuk mencegah situasi seperti itu dengan memperkenalkan rancangan pendanaan sementara pemerintah sementara Presiden Donald Trump mengatakan dia "terus mempertimbangkan pilihannya" tentang apakah akan menandatanganinya.
Di antara logam mulia lainnya, palladium turun 0,8% menjadi USD1,250.50 per ounce, setelah mencapai rekor tertinggi USD1,283.49 pada sesi sebelumnya. Didorong oleh kekhawatiran tentang defisit yang berkelanjutan, logam autocatalyst telah melampaui emas secara singkat.
Perak naik 1,2% menjadi USD14,77 per ounce, setelah sebelumnya mencapai tertinggi sejak 2 November di USD14,84 per ounce, sementara platinum naik 1% menjadi USD794.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)