3. Go-Pay
Setelah berhasil dengan bisnis transportasi online, Go-Jek mulai merambah industri fintech dengan pengembangan fungsi Go-Pay. Awalnya, Go-Pay hanya bisa digunakan untuk membayar jasa trasportasinya saja.
Berpegang pada izin sebagai penyelenggara uang elektronik dari Bank Indonesia, kini saldo Go-Pay bisa digunakan untuk berbagai layanan lain yang ada di aplikasi Go-Jek. Misalnya isi pulsa, pembayaran kebutuhan rumah tangga, membeli obat, atau tiket bioskop.
Bahkan baru-baru ini, Go-Pay telah berkerjasama dengan berbagai merchant di pusat perbelanjaan untuk memudahkan transaksi pembayaran. Melalui fitur “Pay”, Anda tinggal scan QR code yang dikeluarkan pihak merchant, lalu transaksi pun terselesaikan.
Proses top up bisa dilakukan melalui ATM, internet banking, dan mobile banking. Selain itu, Anda juga bisa melakukan top up secara tunai melalui driver Go-Jek tanpa dikenakan biaya administrasi.
Baca Juga: Buat yang Bingung Atur Uang, Pakai Tips Hemat Ini Saja
4. OVO
Pernah dibekukan oleh Bank Indonesia saat masih bernama Grab-Pay, e-wallet ini kemudian berganti nama menjadi OVO lewat suatu kerjasama. Dengan adanya kerja sama antara Grab dan OVO tersebut, mereka yang memiliki saldo di aplikasi Grab tentunya akan sangat diuntungkan.
Karena jaringan OVO yang kini lebih luas, pengguna bisa melakukan transaksi untuk layanan dari Grab juga bisa bertransaksi secara offline. Sejauh ini, OVO sudah diterima oleh 70 persen pusat perbelanjaan di Indonesia termasuk kafe, bioskop, penyelenggara parkir, dan supermarket.
Baca Juga: Tips Pintar Menghemat Pengeluaran agar Tidak Semakin Boros
5. DANA
Terakhir, e-wallet pendatang baru yang tak kalah populer adalah Dana. Mengusung istilah dompet digital, perusahaan patungan Emtek Group dan Ant Financial ini resmi hadir untuk publik dalam versi beta.
Adapun fitur yang diberikan oleh DANA terdiri dari pembelian pulsa, tagihan listrik dan telepon, pembayaran PDAM, iuran BPJS, cicilan kartu kredit, serta transfer dana antar pengguna. Terhitung hingga saat ini, DANA telah bekerjasama dengan 40 mitra yang bergerak di berbagai segmen bisnis.
Berhubung kebanyakan e-wallet di atas tergolong baru, promo yang mereka tawarkan juga sangat banyak. Di beberapa merchant kuliner, OVO berani memberikan diskon hingga 50 persen tanpa minimum pembelian. Begitu pula dengan Go-Pay yang menghadirkan promo cashback 30 persen di setiap transaksi offline.
Semuanya ini tak ubahnya suatu simbiosis mutualisme antara perusahaan e-wallet dan pengguna. Pengguna diuntungkan berkat adanya promo, perusahaan pun otomatis meraup banyak pengguna yang jumlahnya terus bertambah.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)