Tarif itu dinilai sepadan dengan fasilitas dan kenyamanan yang diperoleh pengguna MRT. Tarif juga memperhitungkan kemampuan bayar atau daya beli masyarakat dalam jangka panjang. Ke depan tarif MRT perlu disubsidi pemerintah.
“Jadi keputusannya tergantung Pemprov DKI karena Rp8.500 itu berdasarkan kerelaan membayar masyarakat itu pun harus disubsidi. Kalau harganya makin rendah subsidinya makin tinggi,” kata William. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku masih memiliki banyak waktu untuk memutuskan besaran tarif sebelum MRT beroperasi.
Ini dikarenakan masih ada pembahasan aset yang belum diputuskan. “Ya memangnya mau beroperasi besok, harus diputuskan buru-buru,” ucapnya. Kepala Biro Perekonomian DKI Jakarta Sri Haryati mengatakan, perhitungan subsidi tarif MRT masih tahap pembahasan.
Baca Juga: Mulai Fase II, MRT Jakarta Segera Bangun Gardu Listrik Bawah Tanah