Saat itu dia mulai mengajak orang yang siap belajar dan tidak takut melakukan kesalahan. Jack Ma lebih suka mempekerjakan orang-orang yang tidak berprestasi di sekolah mereka karena menurutnya, para elit perguruan tinggi akan mudah frustrasi ketika mereka menghadapi kesulitan di dunia nyata. Meski begitu, kandidat harus tetap memiliki beberapa kecerdasan untuk menavigasi lingkungan bisnis yang terus berubah
Dia cenderung lebih suka orang dengan kecerdasan emosional yang baik karena mereka mampu membuat tim yang lebih baik. Tetapi tanpa kecerdasan, mereka juga tidak akan melangkah jauh. "Anda harus memiliki EQ untuk bekerja dengan orang lain, Anda harus memiliki IQ sehingga Anda tahu apa yang Anda lakukan," katanya.
Jack Ma sangat menekankan sifat optimisme yang akan membantunya membangun Alibaba menjadi raksasa teknologi seperti sekarang ini.
“Menjadi optimis dapat membantu orang mengubah situasi yang menantang menjadi situasi yang menguntungkan. Sebagai pengusaha, jika Anda tidak optimis, Anda dalam kesulitan. Jadi orang yang saya pilih, mereka harus optimis,” pungkasnya.
(Dani Jumadil Akhir)