Menurut Andriko, digitalisasi ini mampu mempercepat peningkatan kesejahteran petani pada era digital secara terintegrasi. Selanjutnya, penggunaan program daring diharapkan bisa menciptakan aplikasi terbarukan untuk mengefisienkan jaringan distribusi dan penjualan langsung dari sentra-sentra produksi ke konsumen.
"Secara umum, kita ingin mengefisienkan sektor pertanian dalam arti luas. Kemudian pemasaran online dan off line juga memungkinkan generasi milenial mengakses penjualan semakin terbuka, sehingga dapat menghasilkan harga terbaik," katanya.
Seperti diketahui, pemerintah terus berupaya mengakselerasi pembangunan infrastruktur agar menciptakan sistem distribusi pangan yang efisien dan efektif, dalam pencapaian swasembada pangan di seluruh daerah dan tingkat nasional.
"Upaya ini kita harapkan menjadi bahan bakar pembangunan pertanian dalam upaya menyambut generasi emas Indonesia 2045," kata Andriko.
(Feby Novalius)