Bakal Ada Pengganti LPG, Ini Penjelasan Bos Pertamina

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Rabu 16 Januari 2019 21:04 WIB
Foto: Yohana Okezone
Share :

JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Pertamina (Persero) bersama perusahaan asal Amerika Serikat, Air Products and Chemicals, Inc sepakat membentuk perusahaan patungan yang bergerak untuk hilirisasi batu bara. Ketiganya bakal membangun pabrik gasifikasi batu bara di Peranap, Riau.

Pabrik itu nantinya akan merubah batu bara menjadi dimethylether (DME). DME pun dapat digunakan untuk menggantikan Liquified Petroleum Gas (LPG) atau elpiji, bahan pembuatan gas rumah tangga, sehingga ditargetkan bisa mengurangi impor.

 Baca Juga: Tekan Impor LPG, RI Bangun Pabrik Gasifikasi Batu Baru

Menurut Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dengan proyek gasifikasi ini maka Indonesia bisa mengurangi ketergantungan impor elpiji sebanyak 25%. Dia menyebutkan, pada tahun 2017 tercatat Indonesia mengonsumsi tidak kurang dari 7.11 juta ton elpiji, di mana 73% bahan elpiji masih impor.

“Jika pabrik di Peranap, Riau selesai dibangun dan berproduksi (kapasitasnya) 1,4 juta ton (DME per tahun), dan kalau impor 5,3 juta ton (elpiji per tahun) maka bisa mengurangi 25% (impor elpiji),” katanya, Jakarta, Rabu (16/1/2019).

Saat ini proyek tersebut masih dalam tahap studi kelayakan atau feasibility study (FS) yang akan dimulai awal Februari 2019. Sehingga ditargetkan ground breaking perusahaan pada akhir Maret 2019.

Pada masa tersebut, Nicke menyatakan, pihaknya akan melakukan sosialisasi, memperkenalkan DME kepada masyarakat.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya