JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat rasio Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di tahun 2018 masih relatif rendah. BI mencatat rasio KPR terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di 2018 yakni 2,9%.
Manager Departemen Makro Prudential Bank Indonesia Bayu Adi Gunawan mengatakan, rasio KPR tersebut menandakan jika sektor properti belum bangkit. Seperti diketahui sejak 2014 lalu sektor properti mengalami anjlok.
"KPR kita cuma 2,9% dari PDB. 2018 serapan KPR belum maksimal. Belum sampai puncaknya. Tadinya harapan kami di 2018 akhir dan 2019 tengah akan sampaikan puncak," katanya dalam sebuah diskusi bertajuk 'Proyeksi Arah Properti 2019: Memanfaatkan Kesempatan untuk Bertahan di Tahun 2019' di Jakarta, Kamis (24/12/2019).
Baca Juga: Tukang Cukur Bisa Ajukan KPR, Cicilannya Rp800.000/Bulan
Meskipun begitu lanjut Bayu, yang cukup menggembirakan adalah di 2018 ada kredit KPR baru hingga Rp12 triliun. Angka tersebut terus mengalami peningkatan sejak 2015 lalu.