BANDUNG – Pekerjaan pembangunan jalan Tol Jatiasih-Sadang sepanjang 64 kilometer ditargetkan dimulai Februari mendatang. Tol ini dinilai penting karena melintasi beberapa kawasan industri dan masuk dalam proyek strategis nasional.
Kehadiran jalan Tol Jatiasih-Sadang juga diharapkan memudahkan akselerasi dan konektivitas yang semakin baik sebagai sarana transportasi orang dan barang.
“Di harapkan Februari 2019 sudah proses pembebasan lahan, dan di waktu yang sama juga di harapkan sudah mulai konstruksi,” ungkap Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa di Bandung kemarin.
Iwa melanjutkan, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memuluskan pembangunan jalan tol tersebut.
Baca Juga: Tol Pemalang-Batang Retak, Menhub: Cuma Satu Kok Dibilang Banyak
Pertama, penyelesaian analisa dampak lingkungan (amdal) yang sudah pleno. Saat ini kekurangan sudah diperbaiki dan tinggal menyelesaikan permasalahan teknis. Kedua, perlu adanya rekomendasi dari Dirut Perhutani Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait penggunaan lahan milik Perhutani seluas sekitar 110 hektare.
“Lahan Perhutani tersebut berada di sekitar Desa Taman sari, Taman Mekar, dan Desa Kartanegara, Kabupaten Purwakarta. Rekomendasi tekniskan masih proses, sehingga kami harapkan berjalan baik,” tuturnya.
Ketiga, lanjut Iwa, terkait rute jalan tol yang harus melintasi Sungai Cisadane, sehingga diperlukan izin dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cisadane. “Selain Sungai Cisadane, tol ini juga melewati Sungai Citarum.
Izin ke BBWS Citarum juga sudah dalam proses,” ujarnya. Terakhir, Iwa mengaku sudah berkoordinasi dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Badan Pertahanan Nasional Jabar terkait pengadaan lahan.
“Sekarang, Pak Kanwil BPN mendele gasikan untuk proses pengadaan lahan ke Kantor Pertanahan kabupaten/kota yang terkait di jalur tol Jatiasih-Sadang,” terang nya.
Lebih jauh Iwa mengatakan, Tol Jatiasih-Sadang nantinya akan terhubung dengan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, yang dibangun paralel dengan jalan tol ini.
Baca Juga: Jalan Tol Baru yang Ambles dan Retak
“Mohon doanya, apabila pembangunan ini selesai, Insya Allah 2020 jalan tol bisa nyambung dengan Pelabuhan Patimban. Nanti dari Sadang langsung ke Cipali, nyambung 30 kilometer dari Cipali ke Patimban,” pungkas Iwa.
Kepala Dinas Perhubungan Jabar Dedi Taufik menilai, pengembangan tol Cikampek mampu mengurangi beban tol Cikampek mengingat lalu lintas harian rata-rata di tol Cikampek sudah sangat tinggi.
Dedi juga menilai pembangunan jalan tol Cikampek Selatan setidaknya memberikan ruang gerak untuk mengimbangi pertumbuhan kendaraan yang tidak sebanding dengan jalan eksisting.
(Feby Novalius)