“Kebutuhan komponen fire grade untuk pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 60 ton tandan buah segar per jam yang menggunakan dua unit boiler adalah sekitar 1600 buah. Mengingat jumlah pabrik kelapa sawit yang ada di Indonesia cukup banyak, potensi pembentukan industri pembuatan spare part fire gradejugamenjadi sangat besar,” ungkap Nilzam.
Pengembangan teknologi tersebut, guna meningkatkan produktivitas kelapa sawit dengan baik. Asal tahu saja, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Ngakan Timur Antara mengayakan, dalam pabrik kelapa sawit, boiler (ketel uap) merupakan jantung dari sistem produksi sebagai penghasil uap sekaligus penghasil energi. “Boiler memiliki komponen penentu kinerja yang harus memenuhi tingkat tahan api atau heat resistant fire grade. Komponen atau suku cadang fire grade berfungsi di bagian pembakaran bahan bakar padat pada unit pengoperasian ketel uap,” ujarnya.
Dengan suku cadang fire grade, ketel uap dapat menghasilkan uap secara kontinyu sehingga proses perebusan kelapa sawit berlangsung dengan baik. Selain itu, uap juga digunakan untuk menggerakkan turbin yang akan menghasilkan listrik dan didistribusikan untuk menggerakkan mesin pengolahan kelapa sawit.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)