Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menemui Presiden Joko Widodo membahas persiapan penyerapan produk jagung di sejumlah sentra produksi. "Bulog diperintah beliau untuk menyiapkan penyerapan jagung yang nanti dipanen dari masa panen yang diperkirakan bulan Februari. Sudah panen di Garut, salah satunya. Namun tak hanya di Garut saja," kata Budi, disalin dari Antara.
Menurut Budi, institusinya tengah memetakan sejumlah daerah yang akan mengalami panen jagung. Komoditas jagung tersebut nantinya dapat menjadi stok untuk pakan ternak. Bulog akan menyerap kelebihan stok jagung yang ada di daerah panen untuk disuplai ke daerah yang defisit stok jagung.
Budi menjelaskan pihaknya akan membeli jagung dari petani dengan harga Rp3.150 per kilogram sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Selain itu, Budi menjelaskan impor 30 ribu ton jagung belum masuk ke Indonesia karena menanti perkembangan kondisi panen jagung dalam negeri.
"Jangan sampai kita berlebihan. Kedua, waktu kami impor jangan sampai kita bertepatan dengan panen," kata Budi. Bulog mendapat jatah impor jagung 99.000 ton dari total yang dipesan 100.000 ton, yakni sesuai izin impor jagung yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan pada Desember 2018.
Sebelumnya, Pemerintah menugaskan Perum Bulog untuk memaksimalkan penyerapan jagung petani terutama saat memasuki panen puncak guna mengantisipasi jatuhnya harga jagung. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan saat ini di Probolinggo terdapat lahan jagung seluas 2.000-3.000 hektare yang siap panen.
Harga jagung petani di wilayah tersebut sebesar Rp4.000 per kilogram. "Harganya Rp4.000 di tingkat petani, nanti mulai masuk panen puncak, ini bisa lebih murah. Sehingga kita melakukan antisipasi dari sekarang," kata Menteri Amran usai menghadiri rakortas di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, disalin dari siaran resmi.
Amran menjelaskan upaya penyerapan jagung juga dilakukan untuk mengisi stok di gudang Bulog sebagai persiapan saat musim paceklik yang jatuh sekitar bulan Oktober. Pada musim paceklik, tentu produksi jagung berkurang. Dengan adanya stok yang sudah disimpan, diharapkan Bulog tidak perlu mengimpor jagung lagi pada akhir tahun ini.
Sebagaimana diwartakan, peternakan ayam di berbagai daerah kini dalam kondisi sangat memerlukan pakan jagung sehingga membuat sejumlah pelaku usaha ternak ayam petelur menyambangi DPR untuk mengadukan permasalahan tersebut.
(Feby Novalius)