“Di sini kita hadir untuk menangkis isu, supaya masyarakat yang tadinya berpikir ikan laut itu berbahaya karena ikan laut itu mengkonsumsi korban tsunami, ini adalah sebuah kesalahan persepsi. Karena pada dasarnya ikan itu pemilih dalam hal mencari makan,” tuturnya.
Baca Juga: Menteri Susi Kawal Laut RI Tanpa Pandang Bulu
Lebih jauh, Rifky tak menampik pasca bencana tsunami pada 22 Desember 2018 lalu, para nelayan mengalami trauma dan mengakibatkan ratusan perahu nelayan rusak. Karenanya, guna mendukung para nelayan untuk melaut lagi pasca tsunami, KKP memberikan bantuan alat tangkap dan menginstuksikan BUMN datang ke Pandeglang membeli ikan tangkapan nelayan, karena dikhawatirkan isu yang beredar memengaruhi daya beli masyarakat terhadap ikan laut.
“Saya tahu, pasti para nelayan ada trauma. Tapi pasti mereka harus fokus pada kehidupan keluarganya. Karenanya KKP memberikan bantuan berupa alat tangkap bagi nelayan yang alat tangkapnya rusak akibat tsunami. Ini jelas menjadi perhatian Pemerintah bersama sama dengan komponen masyarakat lainnya untuk segera me-recovery. Memang kekuatan anggaran pemerintah dalam memberikan dukungan pergantian alat tidak akan mampu memenuhi semuanya maka mengajak seluruh komponen bangsa,” ujar Rifky.
(Feby Novalius)