Adapun proporsi penggunaannya adalah 75% untuk industri pangan. Sementara sisanya 25% untuk industri kosmetik, produk pembersih dan biofuel.
Selain itu menurut dia, minyak sawit jauh lebih efisien dibandingkan minyak nabati lainya. Disebut efisien karena memang tidak membutuhkan lahan yang luas untuk menghasilkan 1 ton minyak sawit.
Hal tersebut berbeda dengan minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai dari Amerika Serikat ataupun minyak biji bunga matahari dari Eropa.Sebagai perbandingan, untuk memproduksi 1 ton minyak nabati sawit hanya membutuhkan lahan 0,26 hektare (ha).
Sementara itu, untuk sumber minyak nabati lainya seperti biji bunga matahari membutuhkan 1,43 ha untuk memproduksi 1 ton. Sementara minyak nabati kedelai yang berasal dari Amerika Serikat, untuk menghasilkan 1 ton minyak kedelai dibutuhkan lahan sekitar 2 ha.
"Jadi perimbangannya diperlukan lahan sampai dengan 8 atau 9 kali lipat lebih luas untuk tanaman lainnya menghasilkan 1 ton minyak nabati dibanding sawit," kata Darmin.