JAKARTA - PT Vale Indonesia Tbk mengumumkan pencapaian kinerja yang telah diaudit untuk tahun 2018 dan membukukan Ebitda (earnings before interest, tax, depreciation and amortization) sebesar USD235,7 juta.
Menurut CEO dan Presiden Direktur PT Vale Indonesia Nico Kanter, hal tersebut terutama didorong oleh peningkatan harga realisasi dan kemampuan untuk menerapkan manajemen biaya yang hati-hati.
Baca Juga: Setelah Freeport, Inalum Minat Caplok Saham Vale Indonesia
Harga realisasi rata-rata pada tahun 2018 lebih tinggi 27% dibandingkan harga tahun 2017. "Kenaikan harga tentunya membawa dampak positif terhadap kinerja keuangan kami," kata Nico Kanter dilansir dari Antaranews, Rabu (6/2/2019).
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa apa yang membedakan adalah kemampuan mengelola biaya secara hati-hati. Pada awal 2018, Vale Indonesia meluncurkan program tantangan USD50 juta target pengurangan biaya dalam tiga tahun.
Sejak saat itu, korporat telah melakukan serangkaian inisiatif untuk menghilangkan pemborosan operasional dan untuk meningkatkan efisiensi. Upaya itu telah berhasil menyumbang USD10,8 juta dari target USD50 juta pada tahun 2018.