JAKARTA - Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) menyampaikan bahwa anggotanya yang sebagian besar terdiri dari industri kimia hilir siap mengimplementasikan revolusi industri Indonesia 4.0.
"Industri kimia hulu sudah terlebih dahulu mengimplementasikan 4.0, sekarang kami sedang mempersiapkan hilirnya untuk mengimplementasikan revolusi industri keempat ini," kata Sekretaris Jenderal Inaplas Fajar Budiyono dilansir dari Antaranews, Kamis (7/2/2019).
Baca Juga: Menperin: Pertumbuhan Industri Tak Terpengaruh Pilpres
Fajar menyampaikan, untuk mengimplementasikan Indonesia 4.0, industri kimia hilir akan memantapkan dua hal, yakni di bidang sumber daya manusia (SDM) serta sektor penelitian dan pengembangan industri. Untuk itu, industri kimia hilir tengah menantikan implementasi insentif berupa super deductible tax atau pengurangan pajak di atas 100%.
"Industri hilir memang perlu dirangsang untuk memanfaatkannya. Kecepatan dan inovasi memang sangat penting," ungkap Fajar.
Kendati demikian, Fajar menyampaikan bahwa industri hilir kimia masih menghadapi tantangan tentang pelarangan penggunaan plastik oleh beberapa kepala daerah. Inaplas memandang, pelarangan plastik di sejumlah daerah merupakan langkah yang kurang tepat, karena yang perlu dilakukan adalah pengelolaan sampah plastik.