Masifnya Digitalisasi Jadi Peringatan untuk Bank Kecil

, Jurnalis
Rabu 20 Februari 2019 12:39 WIB
Ilustrasi: Foto Shutterstock
Share :

Terlalu Banyak

Pengamat perbankan Paul Sutaryono pernah menyebutkan bahwa jumlah perbankan di Indonesia terlalu banyak. Menurut data OJK saat ini ada 4 bank BUMN, 74 bank umum swasta dan 27 bank pembangunan daerah. “Konsolidasi tujuannya mengecilkan jumlah bank. Pada 1988 kan bank-bank kecil muncul banyak sekali. Kalau semakin kecil itu akan memudahkan regulator mengawasi. Sementara bank kecil banyak, tapi tidak mau merger. Jadi anjuran itu tidak mendapat respon dengan baik,” ujarnya seperti dikutip detik.com.

Dengan bank kecil bersatu, maka struktur keuangannya akan lebih baik, khususnya dari segi modal inti. Apalagi saat ini industri perbankan mendapatkan pesaing baru yang lahir dari perkembangan teknologi yakni fintech. "Ke depan memang fintech akan mengganggu memang. Mereka kan persyaratannya lebih mudah, cepat, praktis. Calon nasabah lebih senang," tambahnya.

Menurut Paul, bank kecil yang paling rentan terkena dampak dari serangan fintech nantinya. Sebab pangsa pasarnya hampir sama. Untuk itu diperlukan merger agar lebih kuat. "Bank kecil terganggu karena sektor mereka di ritel, kecil. Minimal pangsa pasarnya bisa berkurang lama kelamaan itu. Dengan merger ya bisa juga dari sisi modalnya lebih kuat," terangnya.

Sementara untuk bank besar, menurut Paul ada baiknya untuk membuat atau mengakuisisi fintech. Dengan begitu selain bisa bertahan juga menambah lini bisnis perusahaan. "Menurut saya fintech bukan untuk dijadikan saingan bank, harus dibuat jadi mitra bisnis. Kalau bank tidak mampu ambil platform teknologi, digandeng saja fintechnya. Harus berdamai," ujarnya.

(Feby Novalius)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya