JAKARTA - Bank Indonesia (BI) optimitis nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) akan terus menguat ke depannya. Hal ini didorong berbagai faktor ekonomi yang akan mendorong Rupiah kian perkasa.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, nilai Rupiah saat ini masih di bawah fundamentalnya atau undervalued sehingga masih memliki ruang untuk menguat. Terlebih dengan melihat perkembangan ekonomi 2019.
"Karenanya dengan undervaluation ini adanya kemungkinan-kemungkinanya Rupiah akan menguat masih terbuka," ujar dia dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Kamis (21/2/2019).
Baca Juga: Menguat 2,6%, Rupiah Juara Lawan Dolar AS di Awal 2019
Dia menjelaskan, penguatan itu didorong dari perkiraan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah di tahun ini. BI memproyeksikan pengetatan moneter itu hanya akan terjadi satu kali di sepanjang 2019.