JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) tahun ini aktif membidik kerjasama dengan lembaga atau institusi untuk menggenjot target dana pihak ketiga (DPK).
Salah satu perusahaan yang digaet, yakni PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI. Sinergi antar BUMN ini dituangkan dalam bentuk perjanjian kerja sama atau PKS tentang Bank Penyimpan Dana Margin.
Baca Juga: BTN Gandeng Korpri Kejar Target Pembiayaan KPR
Adapun dalam kerja sama tersebut, BTN wajib memberikan fasilitas penampungan dana margin, dana kliring, dana jaminan kliring, serta pelaksanaan pembayaran penyelesaian transaksi, baik dengan menggunakan jasa perbankan elektronik (internet banking/mobile banking) maupun reguler.
“Kerja sama ini sangat strategis bagi BTN, karena sebagai bank penyimpan dana margin, BTN dapat menampung dana-dana yang berputar di Bursa Berjangka dengan demikian bisa meningkatkan DPK maupun pendapatan nonbunga bagi BTN,” kata Direktur BTN Oni Febriarto Rahardjo seusai menandatangani PKS dengan KBI di Jakarta.
Oni menjelaskan, tidak hanya bermitra dengan KBI untuk pengelolaan dana margin, BTN juga dipercaya untuk kerja sama terkait pemanfaatan jasa dan produk jasa perbankan.
Pada nota kesepahaman yang ditandatangani kedua belah pihak disebutkan BTN juga menyedia kan layanan perbankan bagi KBI dan karyawannya di antaranya pengelolaan dana operasional korporasi dalam bentuk giro maupun deposito, penyediaan fasilitas kredit/pembiayaan korporasi dalam bentuk Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja, Kredit Sindikasi, serta pengelolaan dana konsumer bagi karyawan dalam bentuk tabungan dan deposito.
Baca Juga: Salurkan Kredit Rp523 Triliun, Aset BTN Tembus Rp300 Triliun
Kemudian penyediaan fasilitas kredit/pembiayaan konsumer dalam bentuk Kredit Pemilikan Rumah/Apartemen (KPR/KPA), Kredit Ringan Karyawan, Kredit Agunan Rumah fasilitas jasa dan layanan perbankan lainnya dalam bentuk Bank Garansi, SKBDN, LC, Cash Management System, Virtual Account, serta penyediaan Treasury Line (Treasury Product).
“Dengan kerja sama ini, kami berharap bisa mengejar target DPK yang kami patok tahun 2019 akan tumbuh sekitar 12-15% year on year, sementara khusus DPK lembaga/institusi, kami targetkan bisa tumbuh di kisaran yang sama, terutama masuk ke giro dan deposito,” kata Oni.