Kata Direktur Utama WEGE Nariman Prasetyo, komposisi perolehan kontrak baru tahun 2019 direncanakan berasal dari pemerintah 33%, BUMN 31% dan swasta 36%. WEGE memiliki pasar yang jelas dan independen karena porsi kontrak baru yang besar berasal dari eksternal, di luar dari proyek-proyek yang berasal dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) selaku induk usaha. “Tipe proyek yang disasar WEGE tahun 2019 terdiri dari office 24%, public facilities 30%, residential 35% sedangkan sisanya porsi komersial,” ujar Nariman.
WEGE menargetkan penjualan, termasuk KSO mencapai Rp7,73 triliun atau naik 31,46% dari target tahun 2018 sebesar Rp5,88 triliun. WEGE membidik laba bersih tahun ini mencapai Rp533 miliar atau naik 20,32% dari target tahun 2018 sebesar Rp443 miliar. Untuk pengembangan bisnis di tahun 2019, anak usaha WIKA ini menyiapkan belanja modal Rp1,13 triliun. WEGE akan menggunakan belanja modal ini untuk kebutuhan aset tetap, capital investment & acquisition serta pengembangan bisnis.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)