JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan, pelaksanaan bisnis jasa haji dan umroh harus juga memperhatikan kepentingan nasional. Dalam hal ini berkaitan dengan menjaga defisit transaksi berjalan (curret account deficit/CAD).
Hal itu diungkapkannya dihadapan pengusaha travel haji dan umroh dalam acara Milad ke-15 Tahun Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) dengan tema Manajemen Syariah pada Bisnis Travel.
"Keliatannya kita perlu mendorong travel haji dan umroh jangan cuma mengkampanyekan orang untuk umrah atau haji, tapi juga undang orang Arab Saudi datang ke Indonesia sehingga neraca transaksi berjalan jangan pincang lah," kata dia dalam sambutannya di Hotel Bidakara, Rabu (6/3/2019).
Baca Juga: Defisit Transaksi Berjalan 2019 Akan Turun Jadi 2,5%, Ini Caranya
Lebih lanjut, Darmin menyatakan, penyedia jasa umroh juga lebih sering menggunakan produk-produk impor untuk fasilitas yang diberikan kepada jamaah. Salah satunya soal koper yang disediakan untuk jamaah berasal dari China.