"Dalam RPJMN, bangun rusun itu 550.000. Kita dengan uang yang ada hanya bisa bangun 50.000an unit," ucapnya.
Meskipun begitu lanjut Khalawi, dirinya akan tetap memberikan yang terbaik untuk menyediakan rumah bagi masyarakat. Khususnya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang masih membutuhkan hunian.
Apalagi angka backlog (jumlah kebutuhan rumah untuk masyarakat) masih cukup tinggi . Berdasarkan data Real Estate Indonesia (REI) angka backlog mencapai 11,4 juta rumah.
Baca Juga: Mengintip Rusun Mahasiswa di Pekalongan yang Bersih dan Penuh Warna
Angka tersebut bisa terus bertambah seiring bertambahnya tahun. Jika diperkirakan pengembang, angka asumsi backlog bisa naik setiap tahunya sekitar 1 juta rumah.