"Pemerintah Indonesia dinilai menjalankan kebijakan fiskal yang baik dan tepat sehingga fiskal Indonesia sehat, yang ditandai dengan penurunan defisit APBN dari 2,51% pada 2017 menjadi 1,76% pada 2018," kata dia.
Nufransa menjelaskan, penurunan defisit APBN ini didorong oleh perbaikan penerimaan perpajakan dan peningkatan kualitas belanja. Kebijakan fiskal yang prudent juga ditunjukkan dengan utang Indonesia yang rendah dengan rasio 29,8% terhadap PDB pada 2018. Selanjutnya, Fitch meyakini rasio utang Pemerintah tetap stabil dalam beberapa tahun ke depan serta defisit APBN terjaga di level yang rendah.
Baca Juga: Soal Rating Fitch, Gubernur BI: Cermin Kebijakan Otoritas Kredibel
Dia menyatakan, langkah Fitch mempertahankan peringkat utang Indonesia di posisi BBB dengan outlook stable tersebut menunjukkan perekonomian Indonesia tetap stabil di tengah pelemahan ekonomi global. Reformasi struktural dan fiskal yang dilakukan pemerintah bersama dengan pemangku kepentingan merupakan upaya menjaga stabilitas perekonomian Indonesia.
"Pengumuman Fitch ini mencerminkan bahwa perekonomian Indonesia masih dipercaya tetap kuat oleh dunia internasional di tengah tekanan pelemahan ekonomi global. Apresiasi dari lembaga internasional terkemuka seperti lembaga rating terhadap kinerja perekonomian Indonesia memiliki peran penting untuk mewujudkan APBN yang lebih sehat, adil, dan mandiri serta perbaikan perekonomian Indonesia secara umum," katanya.
(Feby Novalius)