JAKARTA – Sepanjang tahun 2018, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp831,10 miliar atau tumbuh 35,21% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp614,677 miliar. Sementara laba bersih sebesar Rp63,62 miliar atau tumbuh 26,09% dibandingkan tahun sebelumnya Rp50,17 miliar.
Dilansir dari Harian Neraca, Selasa (26/3/2019), perseroan mengungkapkan, segmen botol memberikan kontribusi terbesar sebesar 37,02% terhadap penjualan bersih, diikuti galon sebesar 34,80%, gelas sebesar 27,85%, dan lain lain sebesar 0,32%.Disebutkan, penjualan di segmen botol tumbuh 49,25 secara tahunan menjadi Rp307,67 miliar. Di segmen galon, penjualan tumbuh 22,45% menjadi Rp289,26 miliar.
Baca Juga: CLEO Siapkan Capex Rp300 Miliar untuk Tahun Ini
Adapun, penjualan di segmen gelas tumbuh 66,76% menjadi Rp231,48 miliar. Dan lain-lain turun 85,37% menjadi Rp2,69 miliar. Beban pokok penjualan tercatat Rp562,46 miliar, naik 44,64% dari Rp388,88 miliar pada 2017. Beban penjualan sebesar Rp104,90 miliar atau naik 8,15% secara tahunan.
Adapun, beban umum dan administrasi sebesar Rp55,70 miliar, beban keuangan sebesar Rp23,06 miliar, selisih kurs sebesar Rp746,18 juta, rugi penjualan dan pelepasan aset tetap sebesar Rp5,87 miliar, lain-lain bersih Rp1,69 miliar, dan pendapatan sewa Rp5,16 miliar. Dengan demikian, laba sebelum beban pajak final dan pajak penghasilan sebesar Rp81,83 miliar.
Jumlah aset perseroan pada 2018 tercatat Rp833,93 miliar, meningkat 26,18% dibandingkan dengan jumlah aset pada 2017 sebesar Rp660,92 miliar. Adapun, jumlah liabilitas dan ekuitas masing-masing sebesar Rp198,46 miliar dan Rp635,48 miliar. Tahun ini, perusahaan produsen air minum kemasan ini mengalokasikan belanja modal atau capex sebesar Rp300 miliar. Dimana sekitar Rp100 miliar akan digunakan untuk pembangunan pabrik air minum dalam kemasan di Singosari Malang, Kediri dan Denpasar Bali.