Memang menurut Perry, masih ada pekerjaan rumah yang harus dibenahi oleh pemerintah. Salah satunya adalah defisit neraca perdagangan yang masih menjadi momok bagi pemerintah.
Baca Juga: 7 Strategi BI Hadapi Gejolak Ekonomi Global 2019
Pada 2018 lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia 2018 tumbuh 20,15% menjadi USD188,63 miliar sementara nilai eskpor hanya tumbuh 6,65% menjadi USD180,06 miliar. Alhasil, sepanjang tahun lalu defisit perdagangan USD8,57 miliar.
"Meski ekspor masih sulit didorong tapi sumber pertumbuhan dalam negeri konsumsi dan investasi bisa ditingkatkan," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)