Bank Sentral Eropa dan Jepang juga tetap mempertahankan suku bunga kebijakan 2019 serta berkomitmen menyediakan likuiditas yang dibutuhkan pasar. Pemerintah China juga berencana memberikan insentif moneter dengan pelonggaran suku bunga dan rasio giro wajib minimum (GWM) serta insentif fiskal dengan menurunkan tarif pajak.
Menurut dia, kondisi tersebut mendorong berlanjutnya inflow ke emerging markets, termasuk Indonesia khususnya di pasar surat utang dan meningkatkan likuiditas di pasar keuangan. Sejalan dengan perkembangan likuiditas dan tren global, Bank Indonesia memutuskan mempertahankan suku bunga kebijakannya.
Selain itu, perkembangan di pasar keuangan global, pasar saham, dan nilai tukar rupiah pada Februari melemah tipis masing-masing sebesar 1,37% dan 0,64% dibandingkan bulan lalu, dengan investor nonresident membukukan net sell di pasar saham sebesar Rp3,4 triliun.
Namun demikian, secara year to date Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih meningkat sebesar 4,02% dengan investor non-resident membukukan net buy sebesar Rp10,5 triliun. Secara sektoral, kata dia, kontributor terbesar penurunan IHSG pada Februari berasal dari sektor aneka industri dan pertanian.