JAYAPURA - Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) bertemu para pengungsi banjir bandang Sentani di GOR Toware, Jayapura, Papua. Dia perintahkan untuk segera melakukan relokasi rumah warga yang terkena banjir bandang Sentani.
"Ya ini harus direlokasi karena tempat yang lama rawan bencana. Oleh sebab itu harus dipindahkan," tutur Jokowi, Jayapura, Papua, Senin (1/4/2019).
Baca Juga: Menteri Basuki Cek Posko Penyaluran Air Bersih di Danau Sentani
Kepala Negara mengatakan, lokasi atau tempat relokasi rumah warga akan ditentukan Gubernur Papua dan Bupati Kabupaten Jayapura. Dia berharap lahan untuk relokasi ini segera dicari dan dibebaskan.
"Kita akan masuk nanti untuk pembangunan rumahnya. Saya kira itu, tapi saya ingin agar secepatnya penetapan lokasi sehingga masyarakat bisa mendapatkan kepastian di mana dan segera rumah itu akan dibangun," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melarang keras adanya pembakalan liar atau penebangan liar yang dilakukan di Gunung Cyclop, Jayapura, Papua. Kegiatan merusak ekosistem sehingga derasnya aliran air tidak bisa tertahan.
"Illegal logging, kemudian penambangan-penambang liar harus distop. Harus keras, karena (gunung) Cyclop ini kan panjang. Ini di bawahnya kan pemukiman semua," tuturnya.
Baca Juga: PascaBanjir Bandang, Penebangan dan Penambang Liar di Jayapura Harus Dihentikan
Menurut Basuki, apa yang dilakukan masyarakat di pegunungan Cyclop dengan menebang pohon tidak bisa didukung. Sebab, apa yang mereka hasilkan tidak sebanding dengan besarnya dampak banjir bandang seperti ini.
"Jadi harus keras, semua harus mendukung itu. Makanya ada Pak BNPB, nanti akan menggerakan TNI/Polri juga. Terutama dikomandoi oleh Gubernur (Papua). Bupati/Walikota juga," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)