JAKARTA - Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) menggelar rapat koordinasi pada hari ini di Hotel Fairmont Senayan, Jakarta. Dalam acara tersebut dihadiri oleh 53 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) baik dari pihak swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Ketua Umum ATI Desi Arryani mengatakan, rapat koordinasi ini ada pembahasan yang akan dilakukan, misalnya investasi, masalah pengoperasian hingga pendanaan.
"Selama dua hari kami adakan Rakor ATI berjumlah 53 BUJT membahasa beberapa topik meliputi seluruh aspek investasi, teknik dan operation serta pendanaan," ujarnya dalam acara Rakor ATI di Hotel Fairmont Senayan, Jakarta, Senin (29/4/2019).
Baca Juga: 949 Km Jalan Tol Beroperasi Selama 2015-2019, Berikut Daftarnya
Menurutnya, pembahasan tersebut sangat penting mengingat masa mendatang pembangunan infrastruktur akan tetap dilakukan oleh pemerintah. Pembangunan infrastruktur tidak akan cukup jika seluruh pendanaannya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Oleh karena itu, diperlukan skema-skema pendanaan baru yang inovatif agar seluruh target pembangunan infrastruktur seperti jalan tol ini bisa selesai. Penting juga untuk menarik investor-investor baik dari surat utang maupun pasar modal untuk membiayai pembangunan jalan tol ini.
"Perkembangan infrastruktur luar biasa tahun lalu tersambung Trans Jawa tersambung hampir 1.000 km di lanjut dengan tol Trans Sumatera pencapaian itu menimbulkan tantangan luar biasa dari sisi pendanaan membangun dalam tempo pendek sebanyak itu investasinya," jelasnya.