Ketua ATI: Investor Jalan Tol Jangan Dia Lagi, Dia Lagi

Giri Hartomo, Jurnalis
Senin 29 April 2019 18:33 WIB
Foto: Dok. Jasa Marga
Share :

JAKARTA - Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) berharap ke depannya investor jalan tol bisa terus berkembang. Artinya, baik itu pembangunannya maupun operatornya tidak hanya dikelola oleh investor yang itu-itu saja.

Ketua Umum Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Desi Arryani mengatakan saat ini jumlah badan usaha jalan tol atau BUJT yang tergabung di dalam ATI baru mencapai 53 badan usaha. Apalagi, BUJT tersebut juga ternaungi di bawah beberapa holding yang jumlahnya belum terlalu banyak.

"Artinya, investornya dia lagi-dia lagi. Tentunya, kita berharap investasi di negeri ini (di jalan tol), semakin banyak yang berinvestasi di dalamnya," ujarnya saat ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (29/4/2019).

 Baca Juga: Menteri Basuki Siap Turun Tangan Tagih Dana Talangan Jalan Tol ke LMAN

Oleh karena itu lanjut Desi, perlu adanya keberimbangan regulasi yang dibuat oleh pemerintah. Menurut Desi, regulasi yang dibuat diharapkan tak hanya menguntungkan salah satu pihak semata.

Dalam hal membuat regulasi, Desi juga memandang pentingnya komunikasi antara BUJT, investor dengan pemerintah sangat penting. Karena dalam pengoperasian dan pembangunan jalan tol, ketiganya memiliki keterkaitan yang sangat erat.

"Komunikasi antara BUJT dan BPJT kami belum melibatkan stakeholder lain. Ke depan kita berharap berkembang seperti rekor-rakor seperti ini yang kami laksanakan secara rutin yang kami harapkan keberimbangan antara regulator dan invetsor," katanya.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan jalan tol ke depan akan semakin banyak menghadapi tantangan. Meskipun saat ini selama empat tahun pemerintah berhasil membangun 1.000 kilometer jalan tol.

Tantangan pertama adalah jumlah jalan tol yang dibangun semakin banyak. Pemerintah menargetkan penyelesaian 1.852 kilometer ruas tol baru yang masuk ke dalam proyek strategis nasional (PSN).

 Baca Juga: 53 BUJT Kumpul Bahas Investasi hingga Pengoperasian Jalan Tol

Untuk mewujudkan ruas-ruas tersebut tentunya membutuhkan pembiayaan yang cukup besar. Saat ini, Kementerian PUPR telah memiliki direktorat jenderal tersendiri yang mengurusi persoalan pembiayaan tersebut.

Hal lain yang juga menjadi tantangan yakni dalam hal pengoperasian. Dalam hal ini, tidak sedikit kepala daerah yang mengusulkan adanya penambahan pintu keluar tol di daerah-daerah mereka.

"Cigatas, Cilacap-Jogja-Sili, Bawen-Jogja, Pontianak-Singkawang, Bengkulu-Lubuk Linggau-Muara Enim, Padang-Sicincin," ucapnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya