JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatatkan realisasi penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp109,7 triliun di kuartal I 2019. Realisasi ini turun 0,9% dibanding kuartal I 2018 sebesar Rp108,9 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, kondisi ekonomi global memang tengah mengalami tekanan sejak tahun lalu yang berimbas hingga saat ini. Terlihat dari sejumlah negara berkembang mengalami arus keluar modal asing (capital outflow) sepanjang 2018.
Baca Juga: Naik 5,3%, Realisasi Investasi Kuartal I-2019 Capai Rp195,1 Triliun
"Meski demikian, untuk PMA, investor juga akan melihat kondisi prospek dari regional, maupun di Indonesia," ujarnya ditemui di Gedung Ditjen Pajak, Jakarta, Selasa (30/4/2019).
Dia menilai, prospek investasi di Indonesia masih akan lebih baik ke depannya. Hal ini didukung dengan kondisi makroekonomi yang terkendali, terlihat dari tren pertumbuhan ekonomi berada di atas 5%, juga inflasi yang terjaga di sasaran 3,5%, meski di tengah kondisi gejolak ekonomi global.
"Kondisi makroekonomi dari moneter maupun fiskal juga terjaga secara baik," kata dia.
Dia menyatakan, pemerintah akan terus mempertajam instrumen-instrumen untuk memberikan insentif dan kemudahan berusaha di Indonesia. Hal ini untuk semakin menarik investasi asing ke Tanah Air.
"Tentunya ini bekerja sama dengan kementerian lain untuk bisa meningkatkan daya atraksi dan competitiveness dari investasi di Indonesia," katanya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)