JAKARTA - PT Sumberdaya Sewatama Tbk (SSMM) harus tetap melunasi utang dan obligasi yang jatuh tempo dalam waktu dekat. Kewajiban ini harus tetap dijalani meskipun Sewatama terancam kesulitan bayar karena menurunnya kinerja emiten.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto menjelaskan, penerbitan utang baru bisa dilakukan jika Sewatama kesulitan membayar utang yang jatuh tempo.
“Emiten bisa saja membuka surat utang baru jika memang kesulitan membayar utang, tetap harus dilunasi,” kata dia kepada Okezone.
Baca Juga: Terancam Kesulitan Bayar Utang, Pefindo Turunkan Peringkat Sumberdaya Sewatama
Untuk diketahui, kinerja perusahaan mengalami penurunan business karena RUPTL PT PLN 2019-2028 yang mengurangi sewa genset. Hal ini menjadikan proforma arus kas perusahaan ke depan akan terus menurun, sehingga mengganggu kemampuan membayar bunga dan utang perusahaan.
Pertumbuhan pendapatan perusahaan pun negatif sebesar 17-20% selama 3 tahun terakhir. Diprediksi pendapatan pada tahun ini akan mengalami penurunan sebesar 36% menjadi sekitar Rp483 miliar.
Adapun total utang sebesar Rp2,83 triliun. Terdiri dari perbankan Rp809 miliar, obligasi Rp764 miliar, Bank Syariah Mandiri Rp153 miliar dan Trakindo Rp1,1 triliun.
Oleh karena itu, perusahaan mengajukan proposal awal restrukturisasi dengan perpanjang tenor hutang pihak ketiga menjadi 20 tahun. Kemudian, bunga obligasi menjadi 0%, jadwal pembayaran pokok (melalui penjualan asset dan mekanisme cash sweep) 1-5 tahun sebesar 1.25% (6.25%), 6-10 tahun sebesar 2.50% (12.5%), 11-15 tahun sebesar 5.00% (25%), 15-20 tahun sebesar 11.25% (56.25%), jadi total 100%.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)