JAKARTA - Kawasan Transit Oriented Development (TOD) Dukuh Atas, Jakarta Pusat dinilai belum optimal karena connecting (penghubung) khusus antarmoda transportasi belum dibangun.
Untuk menghubungkan antarmoda diperlukan penyediaan aksesbilitas pejalan kaki. Kondisi ideal tata ruang Dukuh Atas saat ini belum tercapai lantaran semua sudah terbangun terpisah.
“TOD yang dilakukan sekarang connecting dulu supaya integrasi moda tercapai. Ke depan PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta harus segeramem bangun connecting khusus antarmoda,” ujar Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono kemarin.
Idealnya, kawasan transit terpadu merupakan integrasi antarmoda transportasi yang jarak maksimal orang dapat menjangkau angkutan umum sekitar 300 meter, kemudian di dalamnya terdapat ruang terbuka hijau (RTH), hunian, perkantoran, dan pusat bisnis.
“Poin-poin tersebut harus dipenuhi dalam suatu konsep TOD,” ucapnya.