Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap fasilitas kawasan TOD Dukuh Atas bisa dikembangkan, dan pengembangannya dipastikan juga bahwa pengelola-pengelola moda transportasi memahami visi besarnya. Apabila pegangannya sama, visi besarnya sama, menerjemahkan dalam bentuk kegiatan itu akan jauh lebih mudah. Kalau tidak sejalan, nanti menemui masalah seperti di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Di sana dibangun jalur Transjakarta tinggi sekali dan di bawahnya ada MRT. Masing-masing mengerjakan secara benar. Namun ketika dua-duanya selesai, mereka tidak saling sambung.
“Kenapa? karena keduanya tidak disambungkan dengan visi yang sama yaitu integrasi dan kenyamanan bagi penumpang. Di kawasan ini punya BRT Transjakarta, ada MRT, LRT Jabodebek, dan LRT Jakarta, kemudian ditambah lagi kereta bandara, KRL Commuter Line, dan bus biasa. Ini tujuh moda transportasi berada di Dukuh Atas. Bila kita tidak memiliki visi sama nanti jalan sendiri-sendiri,” ungkap Anies.
(Feby Novalius)