JAKARTA - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil memberikan penjelasan terkait 300.000 hektare (ha) lahan yang akan dijadikan sebagai ibu kota baru.
"Rencana sebesar itu supaya nanti ini kan kota masa depan, karena background-nya kan pembangunan Indonesia sangat berat apabila di Pulau Jawa. Pasalnya Pulau Jawa kontribusi 57% GDP Indonesia. Kalau ini terus terjadi, tekanan terhadap Pulau Jawa akan sangat berat," ujarnya di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Jumat (3/5/2019).
Baca Juga: BPN Sudah Siapkan 300.000 Ha Lahan untuk Ibu Kota Baru
Dia menuturkan bahwa Jakarta saat ini penduduk idealnya 7 juta. Tapi sekarang sudah 11 juta orang lebih. Di mana ini akan bawa isu luar biasa seperti, lingkungan, air, banjir. Karena sekarang kota administrasi, bisnis se-Indonesia berpusat di Jakarta.
"Di negara lain biasanya kota bisnis dan pemerintahan pisah. Ide pindah ibu kota bukan baru sekarang, pas Presiden Soekarno aja sudah. Zaman Presiden Pak Harto juga pernah. Bahkan banyak orang spekulasi beli tanah di Jonggol, Bogor, tutur dia.