JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2019 sebesar 5,07%. Di mana konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama pertumbuhan yakni berkontribusi 56,82%, dari sisi pengeluaran. Sedangkan dari sisi produksi, kontribusi terbesar dari industri sebesar 20,07%.
Kepada BPS Suhariyanto menjelaskan, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,01% pada kuartal I 2019, melambat dari posisi kuartal IV 2018 sebesar 5,08%. Tetapi meningkat dari posisi kuartal I 2018 sebesar 4,94%.
"Di mana dengan peningkatan upah riil tani dan buruh bangunan, bantuan sosial dari pemerintah yang tumbuh tinggi di kuartal I 2019, tentu memberikan pengaruh pada konsumsi rumah tangga," jelas dia dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (6/5/2019).
Baca Juga: BPS: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2019 Capai 5,07%
Kemudian, kontribusi terbesar kedua dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 32,17% atau tumbuh 5,03%. Terkontraksi bila dibandingkan kuartal IV 2018 sebesar 6,01% dan kuartal I 2018 sebesar 5,85%.
"Ini didorong pertumbuhan bangunan, mesin dan perlengkapan. Tapi kendaraan dan peralatan lainnya mengalami kontraksi," kata dia.
Lalu ekspor berkontribusi sebesar 18,48% atau pertumbuhannya terkontraksi 2,08%. Sedangkan kontribusi impor terkontraksi 18,74% terhadap pertumbuhan ekonomi, di mana laju impor juga melambat 7,75% di kuartal I 2019.
Sedangkan pertumbuhan tertinggi terjadi konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) sebesar 16,93%, meski kontribusinya kecil hanya 1,36% pada pertumbuhan ekonomi.
"LPNRT didorong adanya pemilu 2019, kegiatan partai dan kampanye memberikan kontribusi," kata dia.
Kemudian, konsumsi pemerintah juga mengalami pertumbuhan tinggi yakni 5,21%, kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 6,35%. Hal ini didorong kenaikan realisasi belanja dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca Juga: Sri Mulyani Pede Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2019 Capai 5%
"Ada kenaikan realisasi belanja barang dan jasa, belanja pegawai, juga kenaikan bansos tunai sebesar 106,64%. Ini menyebabkan konsumsi pemerintah kuartal I 2019 bergerak sangat bagus sekali," katanya.
Adapun dari sisi produksi, kontribusi terbesar yakni dari industri sebesar 20,07% dengan pertumbuhan 3,86%. Kemudian perdagangan berkontribusi 13,20% dengan pertumbuhan 5,26% dan pertanian berkontribusi 12,56% atau tumbuh 1,81%.
"Jadi dari segi lapangan usaha struktur perekonomian Indonesia tidak banyak berubah masih didominasi industri, perdagangan dan pertanian," ujarnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)