JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ikut serta dalam Seafood Expo Global (SEG) yang berlangsung dari tanggal 7 – 9 Mei 2019 di Brussels, Belgia. Diharapkan pameran tersebut dapat mendongkrak ekspor produk kelautan dan perikanan Indonesia.
Pameran kali ini diikuti sebanyak 12 eksportir dan 1 asosiasi pelaku usaha yaitu Asosiasi Perikanan Pole and Line dan Handline Indonesia (AP2HI) bergabung dalam Paviliun Indonesia seluas 416 m2 dengan menampilkan produk frozen tuna, udang, cumi, sotong, gurita, kakap merah, kerapu, dan produk ikan dan kepiting/rajungan dalam kaleng, serta green caviar - produk rumput laut jenis Caulerpa.
Sekretaris Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Berny A Subki mengatakan, SEG merupakan pameran seafood terbesar di Eropa mengingat pameran ini diikuti oleh 2.007 peserta dari 88 negara, dan dihadiri oleh supplier produk perikanan dari UE dan seluruh penjuru dunia yang memasok ke supermarket, restoran, catering, pasar seafood, hotel, perusahaan airline, kapal pesiar dan lainnya.
Baca Juga: Kapal Asing Ditenggelamkan, Menteri Susi: Sekarang Mancing Sebentar Dapat Kakap Merah
“Ini momentum tepat untuk terus mengenalkan produk kelautan dan perikanan kita di mata dunia. Sebagai wujud dari upaya meningkatkan ekspor produk perikanan kita,” kata Berny, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/5/2019).
Uni Eropa merupakan salah satu pasar utama hasil perikanan dunia dan juga merupakan pasar utama Indonesia. Jika kita merujuk data BPS, pada tahun 2018, ekspor Indonesia ke UE (termasuk UK) mencapai USD445 juta dengan volume 79.835 ton. Komoditas utama ekspor Indonesia ke UE yaitu tuna dengan nilai ekspor USD118 juta, diikuti udang 97,47 juta, cumi-cumi, sotong dan gurita USD93,85 juta, dan kepiting atau rajungan USD15,59 juta.