Secara umum pertumbuhan nilai ekspor produk perikanan Indonesia ke UE selama 7 tahun terakhir (2012-2018) meningkat 3,44%. “Dengan keikutsertaan kita dalam ajang pameran international seperti SEG ini harapannya mampu menjaring pembeli dan membuka pasar produk perikanan kita lebih luas," ujarnya.
Baca Juga: Menteri Susi ke Nelayan: Kalau Ada yang Pakai Rumpon, Laporkan ke Saya
Alhasil, lanjut dia lagi, selama pameran berlangsung dihasilkan nilai potensi transaksi sebesar USD153,03 juta melebihi target USD100 juta yang telah ditentukan. Adapun produk yang diminati para buyers antara lain udang jenis vanname dan windu, tuna, gurita, kakap merah, kerapu, daging kepiting dalam kaleng, dan green caviar.
Sementara para buyers antara lain berasal dari UK, Spanyol, Jerman, Belgia, China, Belanda, Turki, Perancis, Itali, Portugal, Rusia, AS, Yunani, Meksiko, Australia, dan Vietnam.
Sementara itu, Duta Besar Yuri O Thamrin pada kesempatan membuka Paviliun Indonesia, mengharapkan Indonesia dapat menjadi salah satu pemain penting dalam industri seafood global dari upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah Indonesia dalam melindungi stok ikan dari penangkapan ikan yang berlebihan, memberantas IUU Fishing dan memperbaiki tata kelola perikanan.
(Feby Novalius)