“Setelah dipastikan pemilu berjalan baik, para investor mulai melanjutkan kontrak-kontrak negosiasi dan investasi. Bahkan, kami meyakini penjualan kawasan industri hingga akhir tahun 2019 bisa mencapai 250-330 ha,” tuturnya.
Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengatakan, perluasan kawasan industri baru di kawasan Jawa Barat yang masih berpotensi antara lain di bagian timur meliputi wilayah Majalengka, Cirebon, dan Subang. Peluang ini muncul karena ketersediaan infrastruktur yang strategis, yaitu Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati Majalengka, Pelabuhan Cirebon, dan Pelabuhan Patimban di Subang.
“Jawa Barat merupakan salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonominya berbasis industri, yang kontribusinya mampu mendekati 40%. Kalau dikembangkan lagi di koridor timur, potensi pembangunannya akan lebih bisa ditingkatkan,” ujarnya.
Jawa Barat telah berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah mau pun nasional. Dalam hal ini sumbangsih utamanya dari aktivitas industrialisasi, baik itu adanya peningkatan pada nilai investasi, penyerapan tenaga kerja, maupun capaian ekspor.
“Kemudian di Jawa Barat juga ada kawasan Bekasi, Karawang, dan Purwakarta (Bekapur) yang dijuluki Detroit-nya Indonesia karena berbagai produk manufaktur, terutama elektronika dan otomotif, di ekspor dari sana,” katanya.
(Dani Jumadil Akhir)