Baca Juga: Ekspansi EBT, Terregra Asia Bangun 4 Pembangkit Hidro Seharga USD70 Juta
Namun, beban penjualan mereka meningkat, alhasil TGRA mencatat rugi bersih pada kuartal pertama Rp203,70 juta, padahal pada periode yang sama tahun 2017 mereka masih laba sebanyak Rp408,73 juta. Belum tergarapnya pasar energi baru terbarukan menjadi keyakinan perseroan mampu mencetak kinerja keuangan yang lebih baik tahun ini.
Direktur Utama TGRA Djani Sutedja mengatakan, prospek ekonomi dan energi di Indonesia, baik jangka pendek dan panjang masih sangat bagus. Oleh karena itu, perseroan masih fokus dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga air dan surya. Disampaikannya, perseroan tengah menggarap beberapa proyek pembangkit listrik tenaga surya dan tenaga air.
(Dani Jumadil Akhir)