Aviv mengatakan, saat ini yang dibutuhkan untuk milenial adalah edukasi agar keinginannya terhadap hunian lebih condong untuk memiliki rumah tapak. Tidak perlu yang ukuran besar atau mahal, selama lokasi dan akses baik, milenial agar tidak menunda punya rumah. “Kalau nunggu harganya akan naik terus, ditunggu pun enggak akan ada yang jadi murah. Jadi, beli rumah itu jangan nunggu nanti, nekat saja,” sarannya.
Adapun Deputy Director III Head of Centre for ASEAN Creativepreneurship Studies London School of Public Relations Taufan Teguh Akbari mengatakan, sebelum mencari hunian, sebaiknya tentukan dulu kebutuhan aktivitas atau kariernya, apakah di kota atau di pinggiran.
(Rendra Hanggara)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)