"Inovatif di sini simpelnya, jangan hanya bergantung pada APBN. Untuk mencapai target pembangunan tidak hanya perlu bergantung pada dana dari pemerintah," jelasnya.
Menurut Bambang, pemerintah memang mengalokasikan anggaran untuk pembangunan berkelanjutan (SDG’s). Namun, anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan berkelanjutan hanya mencakup pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesehatan.
Baca Juga: Sofyan Djalil Pastikan Jakarta Tetap Jadi Pusat Bisnis
Berdasarkan analisis awal dan rancangan teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, diperlukan pembiayaan mencapai Rp1.460 triliun untuk alokasi proyek pembangunan di bidang infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
"Pembiayaan dengan APBN sangat terbatas, apabila APBN kita didkung kebijakan pun tidak mampu mencukup pembiayaan yang dibutuhkan untuk pencapaian target yang ada. Untuk itu diperlukan identifkasi, proyek investasi SDG’s dan kebutuhan pendanaannya," jelasnya.
(Rani Hardjanti)