Reksa Dana, Alternatif Investasi Investor Pemula

, Jurnalis
Sabtu 15 Juni 2019 12:04 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (Ilustrasi: Shutterstock)
Share :

JAKARTA – Bagaimana cara berinvestasi di pasar modal? Pertanyaan ini kerap muncul dari masyarakat yang ingin mencoba berinvestasi di pasar modal. Cara paling mudah bagi investor pemula untuk berinvestasi di pasar modal bisa dimulai dengan membeli reksa dana. Atau berinvestasi melalui produk reksa dana.

Reksa dana adalah produk investasi yang dikelola Manajer Investasi (MI). Perusahaan MI mengelola dana investasi milik investor ke produk-produk pasar modal seperti saham, obligasi, dan produk-produk pasar uang. Jadi, investor yang membeli reksa dana, tidak perlu pusing memilih produk pasar modal yang belum dikuasainya. Cukup mempercayakan kepada MI yang memang ahli dalam mengelola dana investasi.

Baca Juga: Investor Saham di Sumut Bertambah 1.513 Orang

Perusahaan pengelola dana MI ini akan menjual produk reksa dana dalam bentuk unit penyertaan (UP). Nilai satu lembar UP akan berfluktuasi mengikuti nilai portofolio yang menjadi underlying reksa dana. Dalam menerbitkan reksa dana, MI bekerjasama dengan Bank Kustodian (BK) dengan membentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK).

KIK ini mengatur wewenang MI sebagai pengelola dana, dan BK sebagai bank tempat mengadministrasikan dana milik investor. Jadi dana nasabah dan MI berada dalam rekening yang terpisah sehingga pengelolaannya relatif aman. MI yang mengelola produk reksa dana mendapatkan izin operasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan diawasi oleh OJK. BK juga berada dalam pengawasan OJK.

 

Ada empat jenis reksa dana yang bisa dipilih investor, yakni reksa dana saham, reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana pasar uang. Jenis reksa dana ini bisa dipilih dengan mempertimbangkan profil risiko tiap investor, dan jangka waktu investasi masing-masing. Semakin agresif atau toleransi terhadap risiko makin tinggi, investor bisa memilih reksa dana yang memiliki potensi return yang tinggi dengan risiko yang tinggi pula, yakni reksa dana saham.

Dalam dunia investasi ada istilah high risk, high return dan low risk, low return. Jika ingin memiliki produk yang bisa memberikan potensi return yang tinggi, maka harus siap juga dengan risiko yang besar pula. Sebaliknya, jika memilih produk investasi yang risikonya rendah, maka potensi return akan rendah pula. Berdasarkan potensi return yang tinggi ke rendah berturut-turut adalah reksa dana saham, reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana pasar uang.

Jangka waktu investasi juga bisa menjadi pertimbangan dalam memilih jenis reksa dana. Semakin panjang jangka waktu investasi, semakin besar potensi keuntungan dari produk saham. Karena fluktuasi biasa terjadi dalam siklus lima tahunan. Semakin pendek jangka waktu investasi, investor sebaiknya memilih produk yang risikonya paling kecil.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya