JAKARTA – Pemerintah tengah merehabilitasi Waduk Muara, di Nusa Dua, Denpasar, Bali. Pembangunan ini ditargetkan selesai akhir tahun. Saat ini pembangunan sudah mencapai 80%.
Waduk seluas 35 hektare (ha) yang mempunyai kapasitas menyalurkan air 500 liter/detik ini akan menjadi sumber air baku untuk Denpasar, Benoa, Nusa Dua, dan daerah sekitar Pelabuhan Udara Ngurah Rai.
Baca Juga: Resmikan Bendungan Gondang, Presiden Jokowi: Akan Jadi Tempat Wisata
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, selain untuk memasok kebutuhan air baku, waduk juga di lengkapi dengan karet.
“Waduk tersebut juga dilengkapi bendung gerak/karet yang berfungsi sebagai pengendali banjir. Kementerian PUPR juga akan melakukan penataan kawasan sekitar waduk sehingga menjadi destinasi wisata baru,” kata Basuki dilansir dari twitter Kementerian PUPR, Sabtu (15/6/2019).
Baca Juga: Jokowi Resmikan Bendungan Rotiklot, Intip Kemegahannya
Untuk diketahui, Waduk Muara Nusa Dua dibangun pada 1996, yang merupakan muara dari Tukad Badung dengan panjang alur sungai mencapai 19,6 km dengan luas DAS 40,95 km2. Dengan luas genangan 35 hektare, waduk mampu menampung 770.000 meter kubik dengan volume tampungan efektif 595.000 meter kubik.
Kegiatan Rehabilitasi Waduk Muara ini didasari oleh permasalahan yang muncul meliputi sedimentasi ke dalam waduk sangat tinggi, tampungan efektif berkurang, pemenuhan kebutuhan air baku yang terus meningkat, dan banyaknya sampah yang masuk ke area waduk sehingga kualitas air menurun.
Selama ini Bali memiliki sejumlah atraksi wisata yang sudah banyak dikenal wisatawan, dengan begitu dianggap perlu dikembangkan daya tarik wisata baru agar Bali tetap diminati wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)