Maka itu, lanjut dia jangan punya konsentrasi yang berlebihan di satu negara atau di satu kawasan. Selain itu, negara lain yang punya masalah dan tantangan, apakah dengan stabilitas politik maupun stabilitas makro ekonomi.
"Jadi sementara kita kan tidak ada blunder yang signifikan. Volatilitas dan flukuatif yang berlebihan. Kita stabil rasional pelan-pelan reformis dan di dunia yang penuh dengan ketidakpastian dari waktu ke waktu banyak kekacauan," kata dia.
Baca Juga: Kepala BKPM Ajak Investor Tingkatkan Ekonomi Indonesia
Namun, tutur dia, untuk penanaman modal asing (PMA), dampak dari perang dagang saat ini dapat dirasakan melaui pasar uang dan pasar modal. Dengan mengetatnya likuiditas dolar dengan mengetatnya kondisi likuiditas di pasar.
"Karena investor cenderung menarik dananya dan diparkir ke dalam pasarnya ke dalam aset aman yang namanya save haven. Seperti obligasi AS dolar, sehingga dolar menjadi mahal dan menjadi langka. Jadi sementara ini dampak utama kepada sektor investasi dari perang dagang mungkin melalui dampak negatif dari kondisi pasar uang dan likuiditas di keuangan dan peruangan regional dan tentunya nasional," pungkas dia.
(Dani Jumadil Akhir)