Cegah Persaingan Tak Sehat, Promo Ojek Online Tetap Perlu Diatur

Giri Hartomo, Jurnalis
Selasa 18 Juni 2019 15:55 WIB
Ilustrasi: Foto Okezone
Share :

JAKARTA - Pengamat transportasi menilai pengaturan promo layanan transportasi daring atau ojek online (ojol) tetap perlu dilakukan sebagai upaya menghindari persaingan tak sehat yang berpotensi menjatuhkan kompetitor.

Pengamat Kebijakan Publik Universitas Indonesia (UI) Harryadin Mahardika mengungkapkan dugaan adanya jual rugi atau predatory pricing dalam industri ojol cukup kuat. Pasalnya, secara karakter, pasar industri tersebut kini hanya menyisakan dua pemain, Go Jek dan Grab.

Dengan menyisakan dua pemain tersebut, menurut Harryadin, akan berlaku hukum rivalitas yang ketat, dan saling memangsa. “Secara teori demikian, rivalitas pasar yang hanya dua pemain, akan berlaku hukum yang lebih kuat, akan memangsa dengan upaya apapun lawannya,” katanya di Jakarta, Selasa (18/6/2019).

 Baca Juga: Ojek Online Dilarang Beri Diskon Tarif

Persoalannya, tegas Harryadin, jika kelak pasar hanya diisi pemain tunggal sebagai pemenang persaingan, maka akan terjadi monopoli. “Hal ini akan merugikan banyak pihak, tarif bisa seenaknya, karena cuma satu pemain,” katanya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya