Baca Juga: Produsen Minuman Alkohol Naikkan Target Penjualan 10% di 2019
Tercatat sepanjang tahun 2018 kemarin, DLTA membukukan penjualan bersih sebesar Rp893 miliar pada 2018, naik 14,88% dari 2017 sebesar Rp777,31 miliar. Laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp338,07 miliar, naik 20,84% dari 2017 sebesar Rp279,77 miliar."Payout ratio naik karena beberapa tahun lalu kami mengalami Permendag No.6/2015 yang dampaknya besar bagi perusahaan. Sehingga di 2018, kami membagikan dividen lebih besar sebagai apresiasi kepada pemegang saham," katanya.
Sementara di kuartal pertama 2019, laba bersih DLTA tercatat Rp85,6 miliar atau turun 1,28% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp86,7 miliar. Direktur Pemasaran DLTA, Ronny Titiheruw, mengungkapkan bahwa penurunan laba bersih disebabkan adanya tekanan aturan di beberapa daerah yang membuat distribusi Anker Bir menyusut. Selain itu, faktor kenaikan cukai pada Januari 2019 juga mempengaruhi daya beli masyarakat.
Pihaknya berharap terjadi perbaikan kinerja keuangan pada semester II 2019. Upaya yang saat ini sedang dilakukan yaitu penetrasi pasar ke daerah-daerah wisata. "Indonesia Timur, seperti Labuan Bajo, Bali, khususnya kita akan upayakan membuka peluang di daerah-daerah wisata," tuturnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)