NEW YORK - Harga minyak naik pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), menyusul reli besar-besaran di sesi sebelumnya, karena kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan Amerika Serikat (AS) dan Iran serta potensi gangguan pasokan energi terus mengguncang pasar.
Minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik USD0,36 menjadi menetap pada USD57,43 per barel di New York Mercantile Exchange, sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus naik USD0,75 menjadi ditutup pada USD65,20 per barel pada London ICE Futures Exchange. Demikian seperti dikutip Antaranews, Jakarta, Sabtu (22/6/2019).
Baca Juga: Amerika Vs Iran, Harga Minyak Melonjak 5%
Presiden AS Donald Trump mengkonfirmasi bahwa ia mengizinkan serangan militer terhadap Iran sebagai pembalasan karena menebak jatuh pesawat tanpa awak atau drone militer AS, tetapi membatalkan operasi 10 menit sebelum mereka implementasikan.
Pada Kamis 19 Juni 2019, Korps Pengawal Revolusi Islam Iran mengumumkan bahwa angkatan udaranya menjatuhkan pesawat mata-mata Global Hawk AS RQ-4 ketika memasuki wilayah udara Iran di dekat wilayah Gunung Mobarak di pantai selatan provinsi Hormozgan.
"Iran membuat kesalahan yang sangat buruk," kata Trump kepada wartawan di kemudian hari, menambahkan bahwa penembakan drone adalah masalah baru bahwa Amerika Serikat tidak akan mentolerir.
Baca Juga: Presiden Trump Batalkan Serangan Balasan ke Iran Hanya 10 Menit Sebelum Dilancarkan
Insiden ini semakin memicu ketegangan yang sedang berlangsung antara Washington dan Teheran, yang telah meningkat sejak Washington memutuskan untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran dan melanjutkan sanksi maksimum terhadap Teheran.
"Peningkatan ketegangan yang mengakibatkan gangguan minyak kemungkinan akan menyebabkan harga minyak melonjak," kata analis di bank investasi UBS dalam sebuah catatan.
Harga minyak juga mendapat dukungan dari prospek pemangkasan pasokan berkepanjangan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, menurut para ahli.
Baca Juga: AS-Iran Memanas, Wall Street 'Ketakutan'
OPEC dan sekutunya diperkirakan akan bertemu pada 1 dan 2 Juli, membahas apakah akan memperpanjang perjanjian pemotongan 1,2 juta barel per hari produksi yang berakhir bulan ini.
Harga minyak melonjak pada Kamis (20/6) dengan patokan AS melonjak 5,4% dan Brent naik 4,3%.
(Dani Jumadil Akhir)